Selasa, 09 November 2010

"26" Angka Keramat....??


“26” ANGKA KERAMAT….??
Berbagai macam bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, tapi mungkin juga itu merupakan sebuah cobaan, peringatan dan bahkan adzab tergantung manusia itu sendiri menyikapi hal tersebut.
Bagi orang mukmin yang senantiasa taat dan patuh terhadap perintah Allah SWT mungkin menyikapi bencana alam yang terjadi sebagai ujian/ cobaan dari Allah SWT dan hal tersebut dijadikannya “muhasabah an-nafs” sebuah perenungan bahwasannya fenomena bencana alam yang terjadi adalah sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dan juga merupakan sebuah peringatan bagi mereka seperti halnya orang-orang munafik yang mungkin mereka beriman namun tidak sepenuh hati, yang masih banyak melalaikan dan meninggalkan kewajibannya, yakni terkadang ia melaksanakan perintah Allah dan diwaktu lain ia melanggar perintah-perintah-Nya dengan kata lain yang lebih dikenal dengan istilah “STMJ” (Shalat Terus Maksiat Jalan). Dan tidak mustahil fenomena bencana alam yang terjadi ini juga merupakan bentuk adzab dari Allah SWT yang ditujukan kepada mereka yang senantiasa berpaling dan menafikan segala perintah-perintah-Nya. Bila kita melihat disekeliling kita, banyak orang yang bangga akan maksiat yang dilakukannya baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, norma-norma agama dilanggar, moral dan akhlak tidak diperdulikan, nilai-nilai kemanusiaan diabaikan dan kedzaliman dimana-mana, yang dirasa cukup hal ini merupakan sebagai sebab-akibat munculnya adzab dari Allah SWT.
Ada hal yang menarik untuk dicermati, ketika kita melihat tanggal kejadian fenomena berbagai bencana alam yang terjadi, yakni; pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi tsunami di Aceh, 26 Mei 2006 Gempa di Jogja, 26 Juni 2009 gempa di Tasikmalaya, 26 Oktober 2010 tsunami di Mentawai Sumatra, 26 Oktober 2010 gunung merapi meletus di Jogja. Sebenarnya ada apa dengan tanggal “26”?? bila kita merujuk pada mushaf Al-Qur’an khususnya pada surat ke-26 (Asy-Syu’ara), ternyata didalamnya tentang adzab Allah, yang dimana didalamnya menceritakan berbagai kisah orang-orang/ kaum durhaka yang berpaling dari Allah SWT yang menyebabkan datangnya adzab Allah. berbagai kisah didalamnya; Fir’aun yang mengku dirinya sebagai Tuhan yang kemudian ditenggelamkan oleh Allah di laut merah, kemudian adzab Allah terhadap kaum nabi Ibrohim yang menyembah patung-patung berhala, kemudian kaum Nabi Nuh yang tidak taat dan mendustakan perintah Allah SWT termasuk anak dan istrinya yang kemudian Allah mendatangkan adzab banjir bandang yang melenyapkan kaum durhaka tersebut, kemudian kaum ‘Ad yang mendustakan rasulnya (Nabi Hud) yang kemudian Allah membinasakannya, kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Shaleh, kaum Luth (kaum Sodom) yang mendustakan Nabi Luth dan berlaku menyimpang (homoseks) yang kemudian Allah membinasakan mereka dengan hujan batu yang begitu dahsyat, kemudian penduduk Aikah yaitu kaum Nabi Syu’aib yang mendustakan rasulnya berbuat sesuatu yang merugikan orang dengan cara mengurangi takaran timbangan kemudian Allah timpakan adzab pada hari yang gelap, sungguh itulah adzab pada hari yang dahsyat.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (QS. Asy-Syu’ara:190). Adalah hal yang tidak mustahil bagi Allah ketika ia berkehendak “jadilah, maka terjadilah”, ia yang maha kuasa dan maha agung, tidak ada sesuatupun yang serupa dengannya. Wallahu a’lam bishoab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar