Minggu, 07 November 2010



MASALAH
Kalau Anda Punya Masalah, Berbahagialah!
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, ''Bukankah akan lebih bahagia kalau kita sama sekali tak punya masalah?''.
Kalau pemikiran kita masih demikian, berarti kita salah besar !
Di mana ada kehidupan, di situ pasti ada permasalahan. Tapi, jangan pernah khawatir karena di balik setiap masalah terkandung suatu peluang emas dan kesempatan yang besar untuk maju ?
Ada kata-kata bijak dari Norman V Peale yang patut kita renungkan. Dalam bukunya You Can If You Think You Can, ia mengatakan, ''Apabila Tuhan ingin menghadiahkan sesuatu yang berharga, bagaimanakah Ia memberikannya pada kita ? Apakah Ia menyampaikan dalam bentuk suatu kiriman yang indah dalam nampan perak ?
Tidak!
Sebaliknya Tuhan membungkusnya dalam suatu masalah yang pelik, lalu melihat dari jauh apakah kita sanggup membuka bungkusan yang ruwet itu, dan menemukan isinya yang sangat berharga, bagaikan sebutir mutiara yang mahal harganya yang tersembunyi dalam kulit kerang.''
Pernyataan di atas bukan sekadar kata-kata indah untuk menghibur kita yang sedang kalut menghadapi suatu masalah. Ini adalah perubahan paradigma dan cara berpikir. Keadaan apa pun yang kita hadapi sebenarnya bersifat netral. Kitalah yang memberikan label positif atau negatif terhadapnya.
Seperti yang dikatakan filsuf Cina, I Ching, ''Peristiwanya sendiri tidak penting, tapi respons terhadap peristiwa itu adalah segala-galanya.''
Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. Sayang, lebih banyak orang yang menganggap masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari. Mereka tak mampu melihat betapa mahalnya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah.
Ibarat mendaki gunung, ada orang yang bertipe Quitters. Mereka mundur teratur dan menolak kesempatan yang diberikan oleh gunung.
Ada orang yang bertipe Campers, yang mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian mengakhiri pendakiannya dan mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah. Mereka hanya mencapai sedikit kesuksesan tapi sudah merasa puas dengan hal itu.
Tipe ketiga adalah Climbers yaitu orang yang seumur hidupnya melakukan
pendakian, dan tak pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya. Orang seperti ini senantiasa melihat hidup ini sebagai ujian dan tantangan. Ia dapat mencapai puncak gunung karena memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar meyakini semboyan para pendaki gunung, ''Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena begitu ada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu.''
Semua masalah sebenarnya adalah rahmat terselubung bagi kita. Mereka ’berjasa’ karena dapat membuat kita lebih baik, lebih arif, lebih bijaksana, dan lebih sabar.
Untuk mencapai kesuksesan, kita perlu memiliki adversity quotient, yaitu
kecerdasan dan daya tahan yang tinggi untuk menghadapi masalah. Kecerdasan tersebut dimulai dari mengubah pola pikir dan paradigma kita sendiri. Mulailah melihat semua masalah yang kita hadapi sebagai peluang, kesempatan, dan rahmat. Kita akan merasa tertantang, namun tetap mampu menjalani hidup yang tenang dan damai.
Berbahagialah jika kita memiliki masalah. Itu artinya kita sedang hidup dan berkembang. Justru bila kita tak punya masalah sama sekali, mustinya kita segera berdoa, ''Ya Tuhan. Apakah Kau tak percaya lagi padaku, sehingga Kau tak mempercayakan satu pun kesulitan hidup untuk saya atasi ?'' Dengan berdoa demikian kita tak perlu khawatir. Tuhan amat mengetahui kemampuan kita masing-masing. Ia tak akan pernah memberikan suatu beban yang kita tak sanggup memikulnya.
(Compiled by Zidna Humaam Kurnia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar