Jumat, 05 November 2010

mahasiswa dan fenomena bencana alam


Aktualisasi Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Sosial

Menjelang akhir tahun 2010 ini tepatnya pada bulan oktober, Indonesia tak henti-hentinya diberikan berbagai cobaan. Banyaknya bencana yang melanda bangsa ini; mulai dari meletusnya gunung merapi, tsunami di mentawai Sumatra, dan banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta, merupakan dilema problematika bangsa Indonesia.
Disinilah peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial dituntut untuk menjawab realita yang ada. Mahasiswa harus peka dan tanggap melihat disekelilingnya dalam mengaktualisasikan perannya. Idealnya, mahasiswa sebagai intelektual muda harus memberikan sumbangsih yang besar dalam menyikapi berbagai bencana yang ada. Menjadi relawan merupakan pilihan yang tepat untuk memberikan kontribusi yang sesuai dalam mengaktualisasikan peran mahasiswa. Dan ini merupakan bentuk kedermawanan seorang mahasiswa, mengerahkan segala kemampuannya dalam mermbantu korban bencana.
Berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang relawan dalam membantu korban bencana. Dalam aksinya mahasiswa dapat terjun langsung ke jalan-jalan bergerak sebagai penggalang dana yang terorganisir, mendirikan posko-posko korban bencana, dan bisa langsung terjun ketempat lokasi bencana membantu dan melayani masyarakat yang terkena bencana.
Bentuk kedermawanan mahasiswa lainnya bisa di tunjukkan dan direalisasikan melalui pemanfaatan media teknologi yang ada. Banyaknya jejaring sosial seperti; friendster, facebook, twitter, multiplay, blog, dsb. Yang bisa dimanfaatkan sebagai ajang/ aksi pengumpulan dana dalam dunia maya yang hasilnya pun tidak kalah dengan cara yang biasa dilakukan. Bukti nyata pemanfaatan teknologi (Social Networking), kita dapat melihat kasus yang dialami oleh prita mulyasari yang berseteru dengan RS Omni Internasional terkait tentang curahan hatinya terhadap pelayanan yang diberikan yang dianggap sebagai pencemaran nama baik (korban kedhzaliman Sistem), dan luar biasa sekali dukungan dari masyarakat baik berupa moril maupun dana, yang dicurahkan melalui jejaring sosial. Ini meupakan masalah personal yang dialami seorang prita mulyasari, apalagi untuk korban bencana alam yang menyangkut banyak korban jiwa, tidak mustahil mendapatkan hasil yang besar untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar